Berapa lama kita harus latihan instrumen musik?. Pertanyaan ini sepertinya masih menjasi sebuah susunan kata yang sangat "populer" dikalangan para individu yang belajar musik, baik itu pemula sampai tingkat lanjut. Sebenarnya tidak ada yang mensahkan berapa lama seseorang iharus latihan sebuah instrumen musik. Hal ini dikarenakan banyaknya variasi dan keunikan dari instrumen yang dipilih individu untuk dimainkan. Sebelum menjawab pertanyaan yang "popular" tersebut, marilah kita pahami beberapa hal yang menurut RCO bisa dipertimbangkan untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Minat, Kemauan dan Kepastian
Ketika individu mulai memutuskan untuk bermain musik dengan memilih instrumen yang akan dilatihnya, hal pertama yang harus diperhatikan adalah minat. Kenapa harus minat?. Baiklah sekarang kita ambil sebuah "cerita" kecil dalam hal memilih instrumen. Seorang anak katakanlah umur 5 tahun, tertarik bermain sebuah instrumen musik. Ketertarikan anak tersebut salah satunya disebabkan oleh informasi secara intens melalui "gawai" yang dimilikinya. Secara otomatis karena seringnya anak tersebut merekam informasi secara visual maka anak tersebut mempunyai keinginan untuk mengikuti apa yang sudah direkam secara visual melalui "gawai" miliknya. kalau kita menyimak cerita kecil tersebut mungkin timbul pertanyaan lagi "apakah anak tersebut sudah pasti berminat meainkan alat atau instrumen musik?. Maka jawabannya iya. Minat anak tercipta dari informasi yang terus-menerus diperoleh dan kenginan yang tinggi, tetapi minat anak ini masih bersifat temporer atau sementara. Anak usia 5 tahun masih mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi serta rasa kesukaan akan sesuatu yang banyak. Maksudnya disini adalah ketika anak tersebut memilih instrumen (awal) musik, ketika pada (mungkin) awal belajar mendapatkan kesulitan dan hal itu membuat anak menjadi enggan untuk melanjutkannya. Walaupun kejadian seperti itu dikembalikan kepada guru/ mentor yang melatih dan kurikulum (pola dan inovasi dalam mengajar).
Setelah minat anak sudah dirasa tinggi maka langkah selanjutnya adalah "kemauan". Dari cerita kecil diatas dapat dilihat bahwa anak tersebut memiliki minat secara temporer bahkan sampai permanen. Apabila anak sudah mulai menikmati proses berlatih instrumen musik yang menjadi pilihanya ditambah gaya guru/mentor yang mengajar, maka kemauan anak akan berlatih instrumen musik pilihannya menjadi kuat.
Minat dan kemauan sudah terpenuhi selanjutnya baru masuk ke "kepastian". Anak yang bersungguh-sungguh dalam berlatih (dengan niat dan kemauan sendiri) maka sudah memiliki kepastian untuk terus berlatih instrumen musik pilihannya.
Lamanya Latihan Yang Dipilih
Setelah memiliki keyakinan yang utuh dalam memilih instrumen musik, maka untuk menambah "skill" permainan diperlukan apa yang disebut "latihan". Banyak informasi dan "ajakan" untuk melatih instrumen musik agar supaya bisa dan hebat, tetapi ajakan tersebut sangat bervariasi, ada yang mengatakan "untuk bisa hebat bermain instrumen musik seperti pemain itu maka kita harus latihan 6-12 jam sehari". Hmmmm..... kalau kita kembalikan lagi ke cerita anak di atas maka "ajakan" diatas dapat menjadikan anak merasa cepat bosan pada akhirnya. Jadi berapa lama latihan instrumen musik itu sebaiknya?. Baiklah disini RCO akan memberikan sedikit informasi yang biasa di aplikasikan oleh teman-teman RCO. Untuk berlatih insrumen musik sebaiknya direncanakan (dibuat catatan) akan melatih apa dan goal latihannya utnutk apa. Setelah membuat catatan apa yang akan dilatih barulah mempersipkan waktu khusus untuk berlatih. Untuk lamanya latihan tidak ada limit. Intinya untuk melatih instrumen musik itu "manfaatkan waktu". Maksudnya disini adalah latihan terprogram dan terencana cukup dengan waktu 1 - 2 jam. Jadi dengan kata lain:
Berlatihlah yang "efektif" dan hindari menghabiskan tenaga dan waktu dalam berlatih.